Senin, 29 Juni 2015

TELAAH KURIKULUM BAHASA ARAB


TELAAH KURIKULUM BAHASA ARAB
MADRASAH ALIYAH BERBASIS KTSP

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
TELAAH KURIKULUM PAI


Dosen Pengasuh:

Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M. Ag


Oleh :
Badaruddin
NIM  1402521358



PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
                                                
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat Dalam rangka memenuhi tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Metodelogi Penelitian. Adapun judul makalah ini adalah  “Telaah Kurikulum Bahasa Arab berbasis KTSP”  yang merupakan salah satu tugas mata kuliah ”Telaah Kurikulum PAI. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada dosen pengasuh kami Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M. Ag, juga kepada teman-teman yang sudah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah kami ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, kami mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.




Banjarmasin, 4 Juni 2015


                                                                                                                                                                 Penulis




DAFTAR ISI

     Hal
KATA PENGANTAR ...................................................................................        1
DAFTAR ISI .................................................................................................        2      
BAB I         PENDAHULUAN......................................................................        3
BAB II       KAJIAN TEORI.........................................................................         4
                   A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Materi Bahasa Arab..............         4
                   B. Ruang Lingkup.......................................................................         5
C. Standar Kompetensi Lulus (SKL)..........................................       13
D. Kurikulum Bahasa Arab dan Pengembangannya...................       13
BAB III       PENUTUP................................................................................       23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................       24





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam era globalisasi, bahasa asing kedua setelah bahasa Inggris menjadi penting, karena perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat, hingga jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia. Dengan demikian semakin jelas bahwa penguasaan bahasa asing kedua setelah bahasa Inggris, merupakan hal yang sangat mendesak, dalam hal ini bahasa Arab dapat kita katakan sebagai salah satu dari banyak bahasa yang perlu dipahami. Banyak informasi ilmu pengetahuan baik di bidang teknik, ilmu-ilmu murni, ekonomi, psikologi maupun seni bersumber dari buku-buku berbahasa Arab, disamping sebagai sarana komunikasi dalam pengembangan dunia pariwisata. Sesuai dengan fungsinya sebagai alat untuk menyampaikan dan menyerap gagasan-gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis, maka kurikulum ini dipersiapkan untuk pencapaian keterampilan dasar awal berbahasa Arab siswa, dengan didukung unsur-unsur/aspek-aspek kebahasaan seperti: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Kurikulum ini merupakan kurikulum dasar awal, dengan alokasi waktu 4 jam per minggu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian, fungsi dan tujuan materi Bahasa Arab?
2.      Bagaimana ruang lingkup Bahasa Arab Madrasah Aliyah?
3.      Bagaimana Standar Kompetensi Lulusan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah?
4.      Bagaimana pengembangan Kurikulum Bahasa Arab dan asas-asas pengembangannya?



BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian, Fungsi dan Tujuan Materi Bahasa Arab
1.      Pengertian
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.[1]
Dalam Permenag (Peraturan Menteri Agama) Nomor 2 Tahun 2008 diuraikan bahwa mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif”. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut dipandang sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.[2]
2.      Fungsi dan Tujuan
a)      Fungsi
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran pilihan di Sekolah Menengah Atas yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya.negara yang cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian dalam pembangunan nasional.


b)      Tujuan
Mata pelajaran bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1)      Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2)      Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
3)      Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
B.     Ruang Lingkup
Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah terdiri atas bahan yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, wawasan Islam, wawasan umum dan tokoh-tokoh Islam untuk melatih keempat aspek kemampuan berbahasa, yaitu  menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Jika dilihat dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang termuat dalam Kurikulum Bahasa Arab, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.      Dalam pelajaran kelas X semester I, memuat materi tentang tema “Perkenalan” dan “Kehidupan Keluarga”. Adapun  struktur kalimat yang dipelajari adalah tentang nakirah dan ma’rifah untuk tema 1, dan mubtada’-khabar untuk tema 2.
2.      Dalam pelajaran kelas X semester II, memuat materi tentang tema “Hobi” dan “Pekerjaan”. Adapun  struktur kalimat yang dipelajari adalah tentang beberapa huruf jar dan maknanya untuk tema 1, dan huruf athaf untuk tema 2.
3.      Dalam pelajaran kelas XI semester I, memuat materi tentang tema “Remaja” dan “Kesehatan”. Adapun  struktur kalimat yang dipelajari adalah tentang Na’at-Man’ut (sifat) untuk tema 1, dan idhafah (bersandar) untuk tema 2.
4.      Dalam pelajaran kelas XI semester II, memuat materi tentang tema “Fasilitas Umum” dan “Pariwisata”. Adapun  struktur kalimat yang dipelajari adalah tentang jumlah fi’liyah.
5.      Dalam pelajaran kelas XII semester I, memuat materi tentang tema “Kebudayaan” dan “tokoh-tokoh Islam”. Adapun  struktur kalimat yang dipelajari adalah tentang fi’il mudhari manshub untuk tema 1, fi’il mudhari’ majzum untuk tema 2.
6.      Dalam pelajaran kelas XII semester I, memuat materi tentang tema “wawasan umum” dan “kisah-kisah Islami”. Adapun  struktur kalimat yang dipelajari adalah tentang isim marfu’ untuk tema 1, isim manshub untuk tema 2.
Ruang lingkup yang sudah dijabarkan diatas, berdasarkan dengan  SK-KD bahasa Arab di MA,. Berikut gambaran SK-KD yang ada di MA:



Kelas X, Semester 1



SK
KD
Menyimak
1.      Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga

1.1.   Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
1.2.   Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara  tepat
Berbicara
2.      Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga

2.1.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat
2.2.   Melakukan dialog  sesuai konteks dengan tepat dan lancar
Membaca
3.      Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga

3.1.   Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis dengan benar
3.2.   Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat
3.3.   Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis secara tepat
Menulis
4.      Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga

4.1.   Menulis kata, frasa,dan kalimat  dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat
4.2.   Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar

Keterangan
Tema 1 menggunakan struktur kalimat:
النكرة والمعرفة
Tema 2 menggunakan struktur kalimat:
المبتداء والخبر


Kelas X, Semester 2



SK
KD
Menyimak
5.      Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang hobi dan pekerjaan

5.1.   Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
5.2.   Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara  tepat
Berbicara
6.      Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang hobi dan pekerjaan


6.1.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat
6.2.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat
6.3.   Melakukan dialog  sesuai konteks dengan tepat dan lancar
Membaca
7.      Memahami  wacana tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang hobi dan pekerjaan


7.1.Melafalkan atau membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis secara tepat dan benar
7.2.Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
7.3.Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis secara tepat
Menulis
8.      Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang hobi dan pekerjaan

8.1.Menulis kata, frasa,dan kalimat  dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar
8.2.Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar

Keterangan
Tema 1 menggunakan struktur kalimat:
بعض حروف الجر ومعانيها الكثيرة الورود
Tema 2 menggunakan struktur kalimat:
العطف



Kelas XI, Semester 1



SK
KD
Menyimak
1.      Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang remaja dan  kesehatan



1.1.   Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
1.2.   Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara  tepat
Berbicara
2.      Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang remaja dan  kesehatan



2.1.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan tentang remaja  dengan lafal yang tepat
2.2.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat
2.3.   Melakukan dialog  sesuai konteks dengan tepat dan lancar
Membaca
3.      Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang remaja dan  kesehatan

3.1.   Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis dengan benar
3.2.   Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat
3.3.   Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis secara tepat
Menulis
4.      Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang remaja dan  kesehatan

4.1.   Menulis kata, frasa,dan kalimat  dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat
4.2.   Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar
                                                   
Keterangan
Tema 1 menggunakan struktur kalimat:
النعت والمنعوت
Tema 2 menggunakan struktur kalimat:
الإضافة


Kelas XI, Semester 2



SK
KD
Menyimak
5.      Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata

5.1.   Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
5.2.   Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara  tepat
Berbicara
6.      Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata

6.1.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat
6.2.   Melakukan dialog  sesuai konteks dengan tepat dan lancar
Membaca
7.      Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata

7.1.   Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis secara tepat dan benar
7.2.   Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
7.3.   Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat
Menulis
8.      Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata

8.1.   Menulis kata, frasa,dan kalimat  dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar
8.2.   Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar

Keterangan
 Tema-tema tersebut di atas menggunakan struktur kalimat
جملة فعلية


Kelas XII, Semester 1



SK
KD
Menyimak
1.      Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam


1.1.   Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
1.2.   Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara  tepat
Berbicara
2.      Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam

2.1.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat
2.2.   Melakukan dialog  sesuai konteks dengan tepat dan lancar
Membaca
3.      Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam


3.1.   Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis dengan benar
3.2.   Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
3.3.   Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis secara tepat
Menulis
4.      Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam

4.1.   Menulis kata, frasa,dan kalimat  dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar
4.2.   Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar

Keterangan
Tema 1 menggunakan struktur kalimat:
الفعل المضارع المنصوب
Tema 2 menggunakan struktur kalimat:
الفعل المضارع المجزوم


Kelas XII, Semester 2



SK
KD
Menyimak
5.      Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang wawasan umum dan kisah-kisah Islami

5.1.Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat
5.2.Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan tentang wawasan Islam secara  tepat
Berbicara
6.      Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk paparan atau dialog tentang wawasan umum dan kisah-kisah Islami

6.1.   Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat
6.2. Melakukan dialog  sesuai konteks dengan tepat dan lancar 
Membaca
7.      Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang wawasan umum dan kisah-kisah Islami

7.1.   Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis dengan tepat dan benar
7.2.   Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
7.3.   Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis dengan tepat
Menulis
8.      Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang wawasan umum dan kisah-kisah Islami

8.1.   Menulis kata, frasa,dan kalimat  dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar
8.2.   Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar

Keterangan
Tema 1 menggunakan struktur kalimat:
رفع الأسماء
Tema 2 menggunakan struktur kalimat:
نصب الأسماء

C.    Standar Kompetensi Lulus (SKL)
1.      Menyimak
Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja , kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, wawasan umum dan tokoh-tokoh Islam
2.      Berbicara
Mengungkapkan secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, wawasan umum dan tokoh-tokoh Islam

3.    Membaca
Membaca dan memahami makna wacana tertulis paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, hari-hari besar Islam, wawasan umum dan tokoh-tokoh Islam
4.    Menulis
Mengungkapkan secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, hari-hari besar Islam, wawasan umum dan tokoh-tokoh Islam
D.    Kurikulum Bahasa Arab dan Pengembangannya
Kurikulum  adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran   serta cara digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Menurut Nana Syaodih sebagaimana dikutip oleh bapak Syaifuddin sabda, setidaknya konsep kurikulum dapat dipandang dari tiga bentuk, yakni sebagai suatu sistem, sebebagai bidang studi, dan kurikulum sebagai subtansi pendidikan. Kurikulum dipandang sebagai sebuah sistem kurikulum merupakan bagian atau kerangka organisasi sekolah atau sistem sekolah. Kurikulum sebagai suatu sistem menyangkut penentuan segala kebijaksanaan tentang kurikulum, susunan personalia dan prosedur pengembangan kurikulum, penerapan, evaluasi dan penyempurnaannya. Kurikulum dipandang sebagai suatu bidang studi dipandang sebagai bidang studi kurikulum. Tujuan dari kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Adapun kurikulum sebagai subtansi dapat dipandang sebagai suatu rencana kegiatan pembelajaran murid-murid disekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.[3]
Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan, kurikulum hendaknya adaftif terhadap perubahan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta canggihnya teknologi.[4]
Pergantian kurikulum seiring dengan pergantian menteri pendidikan atau orde pemerintahan merupakan agenda yang lazim di Indonesia. Sejak era Orde Lama hingga era Orde Baru, sudah beberapa kali kurikulum mengalami revisi, perubahan, atau penataan. Begitu pula pada era setelahnya, kurikulum tidak luput dari perombakan, sebut saja Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006), dan yang tengah diuji coba publik saat ini, Kurikulum 2013. Namun akhirnya uji coba dihentikan karena kurikulum 2013 belum siap dilaksanakan oleh sekolah.
Karena perubahan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa Arab ikut terkena imbasnya. Dalam artian, seluruh perangkat pembelajaran bahasa Arab agar mengacu kepada kurikulum yang berlaku, bahkan termasuk ketika muncul terobosan kurikulum pendidikan yang berkarakter. Melihat realita tersebut, kita perlu menelaah bagaimana perkembangan mata pelajaran bahasa Arab dari kurikulum satu ke kurikulum lain, juga bagaimana prinsip pengembangan tiap-tiap kurikulum dan komponen-komponennya terkait dengan mata pelajaran bahasa Arab khususnya, yaitu dengan melihat kurikulum sebagai konstruksi maupun sebagai implementasi. Konstruksi dalam arti kurikulum dari segi ide/ konsep (kebijakan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan lain-lain), dan kurikulum dari segi dokumen (silabus, RPP, dan lain-lain). Sedangkan implementasi dalam arti pelaksanaan ide/ konsep dan dokumen tersebut.
Dalam pelaksanaan ide dan konsep tersebut, kurikulum diterjemahkan dengan silabus, RPP, penggunaan bahan ajar dan media serta perangkat yang lainnya yang disusun berdasarkan satuan tingkat pendidikan masing-masing. Dalam pengembangan silabus dijelaskan prinsip pengembangan berbasis KTSP di antaranya adalah prinsip ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, efektif, dan efisien.[5] Dan prinsip-prinsip pengembangan RPP, di antaranya adalah prinsip kompetensi   yan dirumuska dala RP konkrit,   muda diamati,   dan menggambarkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut; RPP sederhana, fleksibel, dan dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran; kegiatan pembelajaran dalam KTSP menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak diwujudkan; RPP utuh, menyeluruh, dan jelas pencapaiannya; ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah seperti team teaching; dan sebagainya.[6]
Dalam Struktur Kurikulum yang dijelaskan dalam Permenag No.2 Tahun 2008, Kita melihat keterbatasan alokasi waktu mata pelajaran bahasa Arab. Di Madrasah Ibtidaiyah, bahasa Arab mendapat porsi 2 jam tatap muka. Begitu pula di Madrasah Tsanawiyah, di Madrasah Aliyah, di Madrasah Aliyah program IPA, program IPS, dan program bahasa. Hanya di Madrasah Aliyah program keagamaan yang beralokasi waktu 4 jam.[7] Adapun bila terdapat penyesuaian alokasi waktu, itu menjadi kebijakan masing-masing satuan pendidikan. Bagaimana dengan kedudukan bahasa Arab dalam struktur kurikulum di SDIT, di SMPIT, dan SMAIT. Dalam beberapa contoh ditemukan bahwa bahasa Arab dibelajarkan sebagai Muatan Lokal, sedangkan dalam beberapa contoh lain tetap sebagai Mata Pelajaran. Dari segi alokasi waktu pun menurut kebijakan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Dalam pengembangan kurikulum, Akhmad Dairoby menjelaskan ada enam asas yang mendasari dalam pengembangan kurikulum. Guru, sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro, perlu memahami kurikulum dan asas-asas yang mendasarinya. Karena guru mempunyai peran sentral dalam mencerdaskan kehidupan bangsa atau guru sebagai agen pembelajaran. Karena kita ketahui bersama asas merupakan pondasi (landasan), sehingga hal ini sangat urgen untuk kita ketahui. Terlebih lagi hal ini merupakan kritik sosial buat pemerintah apakah yang selama ini mereka sajikan (kurikulum) mempunyai relevan dengan keenam asas ini atau tidak relevan.
Sehingga kita mengetahui, pertama apakah memang kurikulum yang selama ini kita pakai sesuai dengan tujuan Negara (asas filosofi), kedua apakah sejalan dengan kebutuhan manusia (asas psikologi), ketiga apakah sesuai dengan perkembangan, perubahan, kebudayaan dan keadaan masyarakat kita (asas sosiolgis), apakah sesuai dengan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan (asas organisatoris) dan apakah sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi (asas teknologi) dan yang terakhir adalah apakah sesuai dengan aspek-aspek bahasa yang dipelajari, yang mana pada hal ini adalah bahasa arab (asas kebahasaan). Berikut penjabaran tentang asas-asas tersebut.[8]
1.      Asas Filosofis
Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh pengembang kurikulum adalah bahwa pengembang kurikulum tidak bisa hanya menonjolkan filsafat pribadinya, tetapi juga perlu mempertimbangkan filsafat yang lain, antara lain falsafah negara dan falsafah lembaga pendidikan.Setiap negara pasti mempunyai suatu falsafah atau pandangan pokok mengenai pendidikan. Di Indonesia landasan filosofisnya adalah Pancasila. Seperti dinyatakan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1968, Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia dan negara kita.Tiap lembaga pendidikan mempunyai misi dalam rangka bagian dari pendidikan nasional.
Falsafah suatu lembaga pendidikan (Universitas, IAIN, UIN, STAIN, Akademi maupun Sekolah) jarang sekali dinyatakan secara jelas, spesifik dan eksplisit dalam bentuk tertulis. Bahasa Arab masuk wilayah Indonesia dapat dipastikan bersamaan dengan masuknya agama Islam, karena bahasa Arab erat kaitannya dengan berbagai bentuk peribadatan dalam Islam. Maka tujuan pembelajaran bahasa Arab yang pertama adalah untuk memenuhi kebutuhan seorang muslim dalam menunaikan shalat. Sesuai dengan kebutuhan tersebut, materi yang diajarkan adalah doa-doa shalat serta surat-surat pendek dalam al-Qur’an yang lazim disebut juz amma.
Apabila pembelajaran bentuk pertama ini kita lihat dari pendekatan filososfis maka tentunya belum ada tujuan eksplisit yang tertulis yang bisa dijumpai. Orang belajar bahasa Arab semata-mata karena motif agama. Meski demikian secara tersirat sudah ada tujuan yang jelas, yakni bahasa Arab sebagai sarana untuk beribadah. Pengajaran bahasa Arab yang verbalistik ini dirasa tidak cukup, karena al-Qur’an tidak cukup dibaca hanya sebagai sarana peribadatan saja, melainkan pedoman hidup yang harus dipahami ma’nanya dan diamalkan ajaran-ajarannya. Maka muncullah pengajaran bahasa Arab bentuk kedua dengan tujuan pendalaman ajaran agama Islam, yang tumbuh berkembang di pondok pesantren. Materi pelajaran di pesantren ini meliputi fiqih, aqaid, hadist, tafsir, dan ilmu-ilmu bahasa Arab seperti nahwu, saraf dan balaghah dengan buku teks berbahasa Arab yang ditulis oleh para ulama dari pelbagai abad masa lalu. Pengajaran bahasa Arab bentuk kedua – yang dapat digolongkan ke dalam bentuk pengajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus – adalah yang paling dominan di tanah air dan diakui kontribusinya dalam memahamkan umat Islam Indonesia terhadap ajaran agamanya.
2.      Asas Psikologis
Dalam pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik serta antara peserta didik dengan orang-orang lainnya. Manusia berbeda dengan mahluk lainnya seperti hewan, benda dan binatang karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis tiap individu berbeda karena perbedaan tahap perkembangannya, latar belakang sosial-budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa sejak kelahirannya.Minimal ada dua bidang psikologi yang mendasari kurikulum, yaitu psikologi perkembangan, karena peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses perkembangan dan psikologi belajar, karena kemajuan-kemajuan yang dialami peserta didik sebagian besar karena usaha belajar, baik berlangsung melalui proses peniruan, pengingatan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, maupun pemecahan masalah.Psikologi perkembangan membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi, yaitu masa pertemuan spermatozoid dengan sel telur sampai dengan dewasa.
Sementara psikologi belajar merupakan suatu studi tentang bagaimana individu belajar.Apabila landasan psikologi perkembangan ini kita coba terapkan dalam pembelajaran bahasa Arab maka hal yang pertama kali perlu diperhatikan adalah masalah kesesuaian materi dengan tahap perkembangan peserta didik. Misalnya anak yang masih belajar bahasa Arab di tingkat Madrasah Ibtidaiyah tentunya tidak tepat bila diberi materi pelajaran qawaid. Selain itu dalam menyajikan materi pelajaran dari Madrasah Ibtadaiyah sampai Madrasah Aliyah perlu dirancang sedemikian rupa dengan menjadikan masa/fase perkembangan fisik dan intelektual peserta didik sebagai landasan dan menghasilkan susunan materi yang berangkat dari hal-hal yang mudah menuju hal-hal yang rumit dan kompleks. Sementara dari teori psikologi belajar kita bisa menerapkan beberapa teori. Misalnya terori Stimulus-Respon dari aliran Behaviorisme.
Dengan model reward dan punishment dalam pembelajaran tentunya siswa lebih bersemangat. Berikan saja hadiah yang sederhana misalnya penggaris atau ballpoint untuk setiap jawabnya yang benar yang diberikan oleh siswa. Atau ketika menghukum siswa, berilah hukuman yang edukatif misalnya dengan menyuruh siswa menghafalkan 50 kosa kata baru dalam bahasa Arab.
3.      Asas Sosiologis atau Sosial Budaya
Suatu kurikulum pada prinsipnya mencerminkan keinginan, cita-cita dan kebutuhan masyarakat. Dalam mengambil keputusan tentang kurikulum para pengembang kurikulum hendaknya merujuk pada lingkungan atau dunia dimana mereka tinggal, merespon terhadap berbagai kebutuhan yang dilontarkan atau diusulkan oleh beragam golongan dalam masyarakat. Sangat banyak kebutuhan masyarakat yang harus dipilah-pilah, disaring dan diseleksi agar menjadi suatu keputusan dalam pengembangan kurikulum.
Bila dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab, maka kita perlu mengambil keputusan dengan tepat, masyarakat membutuhkan belajar bahasa Arab untuk apa? Apakah untuk mempelajari ajaran-ajaran Islam, atau mungkin sarana komunikasi antar bangsa. Seandainya masyarakat membutuhkan bahasa Arab karena untuk tujuan dunia kerja (TKW) maka tentunya yang lebih ditekankan adalah kemampuan muhadatsahnya (conversation) dan seandainya masyarakat membutuhkan untuk mendalami ajaran-ajaran Islam maka tentunya kemampuan gramatikal dan tarjamah perlu diberikan. Sedapat mungkin kurikulum dibangun dan dikembangkan dengan tetap merujuk pada asas kemasyarakatan berikut dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada zamannya.
4.      Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan. Bagaimana bahan pelajaran akan disajikan? Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, atau bidang studi seperti yang dilaksanakan di Indonesia, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran dalam bentuk kurikulum yang terpadu.Hal ini juga muncul dalam Bahasa Arab.
Pada dasarnya ada dua pendekatan dalam pengajaran bahasa Arab. Yang pertama نظرية الوحدة atau integrated system dan kedua نظرية الفروع  atau separated system.Untuk me refresh ingatan kita, perlu dijelaskan kembali secara singkat tentang dua pendekatan tersebut. Nadhariyatul Wahdah dimaksudkan agar dalam pembelajaran bahasa kita harus melihat bahasa itu sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sebagai bagian-bagian atau segi-segi yang terpisah dan masing-masing berdiri sendiri. Sedangkan Nadhariyatul Furu’ justru sebaliknya, dalam arti bahasa itu terdiri dari beberapa aspek, baik gramatik, morpologis, sintaksis, semantic, leksikal, stilistik yang harus diajarkan secara terpisah-pisah sesuai dengan cabangnya masing-masing.
Tampaknya landasan organisatoris pengajaran bahasa Arab di Indonesia untuk tingkatan Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan Madrasah Aliyah bahkan Perguruan Tinggi (PT) menggunakan pendekatan Nadhariyatul Wahdah. Sehingga pengajaran bahasa Arab disajikan dalam bentuk satu kesatuan bidang studi. Dalam satu kesatuan bidang studi tersebut sudah mencakup materi al-qaidah, al-Qiraah, al-Hiwar, dan Imla’. Sementara untuk jurusan tertentu di perguruan tinggi, seperti Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) menggunakan pendekatan Nadhariyatul Furu’ di mana materi-materi bahasa Arab disajikan secara terpisah.
5.      Asas Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Yang dimaksud dengan asas pengembangan ilmu dan teknologi adalah para pengambil kebijakan kurikulum hendaknya memperhatikan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Beberapa masyarakat terpencil yang tertutup, dengan adanya transportasi dan komunikasi yang luas berubah menjadi masyarakat yang terbuka dan mau berkomunikasi dengan daerah-daerah lain. Masyarakat yang tadinya hanya konsumtif terhadap hasil-hasil pertanian telah berubah menjadi masyarakat yang lebih konsumtif terhadap produksi industri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi baru, sikap hidup baru.
Hal-hal di atas menuntut perubahan pada system dan isi pendidikan. Sehingga, pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mampu hidup pada masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa Arab, maka sudah seyogyanya mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang ada sekarang ini. Misalnya untuk keperluan kemahiran istima’, dirancang sebuah software yang bisa dimanfaatkan oleh siswa di labolatorium bahasa atau digunakan secara mandiri. Sehingga problema kegagalan siswa memperoleh kemampuan aktif ekspresif bisa diatasi.


6.      Asas Kebahasaan
Setiap bahasa mempunyai kekhususan yang membedakannya dengan bahasa lain. Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum bahasa Arab, terutama untuk pembelajarannya bagi selain orang Arab harus memperhatikan berbagai aspek bahasa tersebut. Asas kebahasaan ini meliputi berbagai kajian bahasa Arab yang bersifat teoritik maupun praktik. Seperti hakikat bahasa Arab, karakteristik bahasa Arab dan kontrastif dan error analisis.



BAB III
PENUTUP
            Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang digunakan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Mata pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran pilihan di Sekolah Menengah Atas yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Adapun tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah untuk, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab, mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.
            Ruang lingkup yang harus dipelajari dalam bahasa Arab MA adalah terdiri dari tema-tema tentang tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja , kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, wawasan umum dan tokoh-tokoh Islam yang mana dalam setiap materi pembahasannya terdapat juga kaidah yang harus dikuasai siswa. Untuk Standar Lulusannya tentu sesuai dengan yang sudah diharapkan yaitu siswa dapat memperoleh kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan mempelajari materi-materi tersebut.
            Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab, tentu kita harus menggunakan kurikulum. Karena kurikulum merupakan alat digunakan untuk mencapai tujuan pembalajaran. Sebagai alat kurikulum yang baik tentu harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan. Adapun asas-asas yang perlu dierhatikan dalam pengembangan kurikulum bahasa Arab adalah Asas Filosofis, Asas Psikologis, Asas Sosiologis atau Sosial Budaya, Asas Organisatoris, Asas Perkembangan Ilmu dan Teknologi, Asas Kebahasaan.
 
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nik Haryanti, 2014,  Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Alfabeta, Bandung.

Syaifuddin Sabda, 2009, Model Pengembangan Kurikulum Terintegrasi Sainstek dengan Imtaq, Antasasri Press, Banjarmasin.

Akhmad Dairoby, Landasan Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, dalam: http://akhmaddairoby.blogspot.com/2014/04/landasan-pengembangan-kurikulum-bahasa.html, di akses pada 03-06-2015

Evi Fitriia W, Analisis Kurikulum Bahasa Arab MA, dalam:” http://blogger-vhy.blogspot.com/2012/10/analisis-kurikulum-bahasa-arab-ma.html”, di akses pada 24-05-2015





[1] Evi Fitriia W, Analisis Kurikulum Bahasa Arab MA, dalam:” http://blogger-vhy.blogspot.com/2012/10/analisis-kurikulum-bahasa-arab-ma.html”, di akses pada 24-05-2015
[2] Lihat: Permenag No.2 Th.2008, Bab.IV, H. 22, 52, 85-86, 127
[3] Syaifuddin Sabda, Model Pengembangan Kurikulum Terintegrasi Sainstek dengan Imtaq, (Banjarmasin, Antasasri Press, 2009), h. 17-19
[4] Nik Haryanti, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Alfabeta, 2014), h.1
[5] E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.3, 2007, H. 191-195.
[6] Ibid, h. 218-222
[7] Lampiran 2 a, Bab V, Tabel Struktur Kurikulum MI, MTs, MA, dalam Permenag No.2 Th.2008.
[8] Akhmad Dairoby, Landasan Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, dalam: http://akhmaddairoby.blogspot.com/2014/04/landasan-pengembangan-kurikulum-bahasa.html, di akses pada 03-06-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar